1.
Tuhan Berada Di Luar Jangkauan Pikir
dan Akal.
Seluruh alam semesta
yang tak terhingga terbentang di hadapan mata kita. Tetapi di balik semuanya
itu terdapat kekuatan Maha Gaib yang mendalangi semua “ permainan “. Bahkan orang-orang
yang tidak percaya akan kebenaran agama dan mengatakan bahwa manusia tidak
dapat mengenal bentuk dan sifat Tuhan, mereka tidak menyangkal bahwa Yang Maha
Gaib itu ada.
Ahli filsafat yang
ternama, Herbert Spencer,sampai pada kesimpulan bahwa kenyataan ini tidak di
ketahui dan tidak dapat di ketahui oleh
siapa pun.ia ingin menemukan kenyataan melalui akal dan budi.tetapi kenyataan
ini berada diluar jangkauan pikiran dan indra. Karena itu, ia tentu saja menarik
kesimpulan bahwa kenyataan itu tidak dapat dipahami oleh pikiran dan indra. Setiap kejadian duniawi dapat
diterangkan dengan akal, tetapi untuk mencapai alam-alam ruhani akal tidak ada
gunanya.
Tuhan tudak dapat di
batasi oleh waktu, Ia luhur dan mandiri, seluruh ciptaan mentaati perintah-Nya,
namun Ia bukanlah pelakunya. Ia tak berbentuk, Ia Maha Ada dan Memelihara
segala sesuatu. Ia tak bergerak, Ia Maha Ada dan Maha Kuasa, Abadi, tak
terpahamkan, tak terjangkau, tanpa awal, kekal dan Ia adalah kesadaran murni.
Ia abadi tak terkalahkan, dan gudang pengetahuan, Ia mandiri, swadaya, Ia
lautan kenikmatan dan Ia Maha Ada. Ia merupakan perwujudan sabda dan nama-Nya
memelihara segala sesuatu.
2. Dimanakah Tuhan itu ???
Orang-orang awam mengira
bahwa Tuhan bersemayam di balik awan atau di kedalaman lautan. Jiwa-jiwa yang
agung telah menghayati-Nya di dalam hatinya, dan para suci sempurna melihat Dia
di mana-mana, di dalam maupun di luar. Para suci dan para saleh mengatakan
bahwa Ia meresap ke dalam seluruh alam semesta dan bahwa alam semesta hidup di dalam
Dia.
Kekuatan itu Maha Tembus
dan Ia menggerakkan seluruh alam jagad raya. Dalam ayat-ayat suci, Ia tidak
dapat digolongkan ke dalam salah satu bangsa, agama atau pun masyarakat
tertentu. Ia digambarkan sebagai Tuhan seluruh alam semesta’.dikatakan juga
bahwa Ia meresap ke mana-mana.
Tidak satu pun tempat
atau benda yang hidup maupun yang mati yang tidak mengandung sinar-Nya. Alam
semesta ini merupanan tubuhNya., tempat Ia bersemayam. Ia meresapi setiap atom
seperti jiwa meresap ke dalam setiap pori-pori
tubuh sehingga ia bisa bergerak. Tubuh akan berubah jadi abu bila jiwa
keluar daripadanya. Begitu juga, alam semesta ini akan musnah bila Ia menarik
kembali kekuatan-Nya. Unsur angkasa dari alam semesta terbuat dari tenaga hidup
yang menjalankannya, merupakan kekuatan yang telah di ciptakan oleh Tuhan. Ia
adalah Pencipta, Pemelihara, dan Pemusnah seluruh alam semesta.
Dimanakah Tuhan itu???
Setelah menciptakan dunia, Ia tidak berpisah daripadanya. Ia Maha Kuasa, Ia
bersemayam di dalam ciptaan dan meresapinya. Ia kekal dan Maha Ada. Kita tidak
perlu mencari Dia di hutan belantara. Yang di butuhkan adalah mencelikan mata
ruhani yang dapat melihat Dia. Tanpa menghayatinya sendiri, kita tidak dapat
memahami fakta ini. Tentu saja kita dapat memahami sesuatu dengan menggunakan
contoh.
Misalkan Ia meresap dan
berdering dimana-mana seperti gelombang yang memancar dari stasiun TV yang
kuat. Orang yang pikirannya telah menjadi halus dan yang telah menyesuaikan
diri kepadanya, ia dapat melihat Dia dan kemuliaan-Nya. Kita merupakan
partikel-partikel Tuhan. Hubungan kita dengan Tuhan adalah seperti bagian yang
kecil dan keseluruhannya. Tidak ada perbedaan
antara gelombang dengan lautannya.
Tidak ada bedanya antara
matahari dengan sinarnya. Tuhan tidak pernah meremehkan kita walau hanya
sesaat. Ia selalu menjaga kita. Kita tidak pernah berpisah dari Dia. Ia selalu
ada dalam diri kita dan selalu meresapi jiwa raga kita.